https://religiousopinions.com
Slider Image

Cari tahu Bagaimana Hindu Mendefinisikan Dharma

Dharma adalah jalan kebenaran dan menjalani kehidupan seseorang sesuai dengan kode etik seperti yang dijelaskan oleh kitab suci Hindu.

Hukum Moral Dunia

Hindu menggambarkan dharma sebagai hukum universal alamiah yang ketaatan memungkinkan manusia untuk puas dan bahagia dan untuk menyelamatkan dirinya dari degradasi dan penderitaan. Dharma adalah hukum moral yang dikombinasikan dengan disiplin spiritual yang menuntun kehidupan seseorang. Orang Hindu menganggap dharma sebagai fondasi kehidupan. Itu berarti "apa yang menahan" orang-orang di dunia ini dan seluruh ciptaan. Dharma adalah "hukum keberadaan" yang tanpanya segala sesuatu tidak bisa ada.

Menurut Kitab Suci

Dharma merujuk pada etika agama seperti yang dikemukakan oleh para guru Hindu dalam kitab suci India kuno. Tulsidas, penulis Ramcharitmanas, telah mendefinisikan akar dharma sebagai welas asih. Prinsip ini diambil oleh Sang Buddha dalam buku kebijaksanaan agung abadi, Dhammapada . Atharva Veda menggambarkan dharma secara simbolis: Prithivim dharmana dhritam, yaitu, "dunia ini ditegakkan oleh dharma". Dalam puisi epik Mahabharata, Pandawa mewakili dharma dalam hidup dan Korawa mewakili adharma.

Good Dharma = Good Karma

Hindu menerima konsep reinkarnasi, dan yang menentukan keadaan seseorang dalam kehidupan selanjutnya adalah karma yang mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh tubuh dan pikiran. Untuk mencapai karma yang baik, itu penting untuk menjalani kehidupan sesuai dengan dharma, apa yang benar. Ini melibatkan melakukan apa yang benar untuk individu, keluarga, kelas, atau kasta dan juga untuk alam semesta itu sendiri. Dharma seperti norma kosmik dan jika seseorang bertentangan dengan norma, itu dapat menghasilkan karma buruk. Jadi, dharma mempengaruhi masa depan sesuai dengan akumulasi karma. Karena itu, jalan dharma seseorang dalam kehidupan selanjutnya adalah yang diperlukan untuk membuahkan semua hasil karma masa lalu.

Apa yang Membuatmu Dharmik?

Segala sesuatu yang membantu manusia untuk mencapai tuhan adalah dharma dan apa pun yang menghalangi manusia untuk mencapai tuhan adalah adharma. Menurut Bhagavat Purana, hidup benar atau hidup di jalan dharma memiliki empat aspek: penghematan ( keran ), kemurnian ( shauch ), kasih sayang ( daya ) dan kejujuran ( satya ); dan kehidupan adharmik atau tidak benar memiliki tiga sifat buruk: kesombongan ( ahankar ), kontak ( sangh ), dan keracunan ( madya ). Inti dari dharma terletak pada memiliki kemampuan, kekuatan, dan kekuatan spiritual tertentu. Kekuatan menjadi dharma juga terletak pada kombinasi unik kecemerlangan spiritual dan kecakapan fisik.

10 Aturan Dharma

Manusmriti ditulis oleh orang bijak kuno Manu, menetapkan 10 aturan penting untuk ketaatan dharma: Kesabaran ( dhriti ), pengampunan ( kshama ), kesalehan, atau kontrol diri ( dama ), kejujuran ( asteya ), kesucian ( shauch ), penguasaan indera ( indraiya-nigrah ), alasan ( dhi ), pengetahuan atau pembelajaran ( vidya ), kebenaran ( satya ) dan tidak adanya amarah ( krodha ). Manu lebih lanjut menulis, "Tanpa kekerasan, kebenaran, tidak mengingini, kemurnian tubuh dan pikiran, kendali indera adalah inti dari dharma". Karena itu hukum dharma tidak hanya mengatur individu tetapi juga semua dalam masyarakat.

Tujuan Dharma

Tujuan dharma tidak hanya untuk mencapai penyatuan jiwa dengan realitas tertinggi, ia juga menyarankan kode perilaku yang dimaksudkan untuk mengamankan kesenangan duniawi dan kebahagiaan tertinggi. Rishi Kanda mendefinisikan dharma dalam Vaisesika sebagai "yang memberikan kesenangan duniawi dan mengarah pada kebahagiaan tertinggi". Hindu adalah agama yang menyarankan metode untuk mencapai cita-cita tertinggi dan kebahagiaan abadi di sini dan sekarang di bumi dan bukan di suatu tempat di surga. Sebagai contoh, ia mendukung gagasan bahwa itu adalah dharma seseorang untuk menikah, membesarkan keluarga, dan memenuhi kebutuhan keluarga itu dengan cara apa pun yang diperlukan. Praktek dharma memberikan pengalaman kedamaian, kegembiraan, kekuatan, dan ketenangan dalam diri seseorang dan membuat kehidupan menjadi disiplin.

The Green Light Ray, Dipimpin oleh Archangel Raphael

The Green Light Ray, Dipimpin oleh Archangel Raphael

9 Renungan Praktis untuk Pria Kristen

9 Renungan Praktis untuk Pria Kristen

Biografi Ann Lee, Pendiri Shaker

Biografi Ann Lee, Pendiri Shaker