Pengorbanan Ishak menempatkan Abraham pada ujiannya yang paling menyiksa, ujian yang ia lewati sepenuhnya karena imannya yang total kepada Tuhan.
Tuhan memberi tahu Abraham, "Bawalah putramu, satu-satunya putramu, Ishak, yang kamu kasihi, dan pergi ke daerah Moriah. Korbankan dia di sana sebagai korban bakaran di salah satu gunung yang akan kuceritakan kepadamu." (Kejadian 22: 2, NIV)
Abraham membawa Ishak, dua pelayan, dan seekor keledai dan berangkat dalam perjalanan 50 mil. Ketika mereka tiba, Abraham memerintahkan para pelayan untuk menunggu dengan keledai sementara dia dan Ishak naik gunung. Dia berkata kepada orang-orang itu, "Kami akan menyembah dan kemudian kami akan kembali kepada Anda." (Kejadian 22: 5b, NIV)
The Ultimate Test
Ishak bertanya kepada ayahnya di mana anak domba itu untuk kurban, dan Abraham menjawab bahwa Tuhan akan menyediakan anak domba itu. Sedih dan bingung, Abraham mengikat Ishak dengan tali dan menempatkannya di atas altar batu.
Sama seperti Abraham mengangkat pisau untuk membunuh putranya, malaikat Tuhan memanggil Abraham untuk berhenti dan tidak menyakiti anak itu. Malaikat itu berkata bahwa dia tahu bahwa Abraham takut kepada Tuhan karena dia tidak menahan putra tunggalnya.
Ketika Abraham mendongak, dia melihat seekor domba jantan yang terjebak dalam belukar oleh tanduknya. Dia mengorbankan binatang itu, yang disediakan oleh Tuhan, bukan putranya.
Kemudian malaikat Tuhan memanggil Abraham dan berkata:
"Aku bersumpah sendiri, demikianlah firman TUHAN, bahwa karena kamu telah melakukan ini dan tidak menyembunyikan anakmu, anakmu satu-satunya, aku pasti akan memberkatimu dan menjadikan keturunanmu sebanyak bintang di langit dan pasir di atas pantai. Keturunan Anda akan memiliki kota-kota musuh mereka, dan melalui keturunan Anda semua bangsa di bumi akan diberkati, karena Anda telah mematuhi saya. " (Kejadian 22: 16-18, NIV)
Tempat Menarik dari Kisah Abraham dan Ishak
Allah sebelumnya telah berjanji kepada Abraham bahwa ia akan membuat negara yang besar baginya melalui Ishak, yang memaksa Abraham untuk memercayai Allah dengan hal yang paling penting baginya atau untuk tidak mempercayai Allah. Abraham memilih untuk percaya dan patuh.
Abraham mengatakan kepada hamba-hambanya "kami" akan kembali kepadamu, yang berarti dia dan Ishak. Abraham pasti percaya bahwa Tuhan akan menyediakan korban pengganti atau akan membangkitkan Ishak dari kematian.
Kejadian ini menandakan pengorbanan Allah atas putra tunggalnya, Yesus Kristus, di kayu salib di Kalvari, untuk dosa dunia. Kasih Allah yang besar menuntut dirinya sendiri apa yang tidak ia minta dari Abraham.
Gunung Moriah, tempat peristiwa ini terjadi, berarti "Tuhan akan menyediakan." Raja Salomo kemudian membangun Kuil pertama di sana. Saat ini, kuil Muslim The Dome of the Rock, di Yerusalem, berdiri di situs pengorbanan Ishak.
Penulis buku Ibrani mengutip Abraham dalam "Hall of Fame of Fame" -nya, dan Yakobus mengatakan kepatuhan Abraham dianggap sebagai kebenaran.
Pertanyaan untuk Refleksi
Mengorbankan anak sendiri adalah ujian utama iman. Kapan pun Tuhan membiarkan iman kita diuji, kita dapat percaya bahwa itu untuk tujuan yang baik. Cobaan dan ujian mengungkapkan ketaatan kita kepada Allah dan keaslian iman dan kepercayaan kita kepada-Nya. Tes juga menghasilkan ketabahan, kekuatan karakter, dan memperlengkapi kita untuk menghadapi badai kehidupan karena itu mendorong kita lebih dekat kepada Tuhan.
Apa yang saya butuhkan untuk berkorban dalam hidup saya sendiri untuk mengikuti Tuhan lebih dekat?