https://religiousopinions.com
Slider Image

Apa itu Filsafat Pikiran?

The Philosophy of Mind adalah bidang yang relatif baru yang berhubungan dengan pertanyaan kesadaran dan bagaimana ia berinteraksi dengan tubuh dan dunia luar. The Philosophy of Mind tidak hanya menanyakan fenomena mental apa dan apa yang memunculkannya, tetapi juga hubungan apa yang mereka miliki dengan tubuh fisik yang lebih besar dan dunia di sekitar kita. Kaum ateis dan kaum teis memiliki ketidaksepakatan mendasar tentang sifat pikiran manusia, dengan hampir semua ateis menganggapnya sebagai materi dan alamiah sementara kaum teis bersikeras bahwa kesadaran tidak bisa bersifat fisik. Sebaliknya, pikiran harus memiliki sumber supernatural di dalam jiwa dan di dalam Tuhan.

Metafisika

The Philosophy of Mind umumnya diperlakukan sebagai bagian dari metafisika karena membahas sifat aspek realitas: pikiran. Bagi sebagian orang, tergantung pada pandangan mereka yang lain tentang metafisika, sifat pikiran dapat, pada kenyataannya, menjadi sifat dari semua realitas karena mereka percaya bahwa segala sesuatu tergantung pada pengamatan dan tindakan pikiran. Bagi para teis, Filsafat Pikiran dan metafisika secara khusus saling berhubungan karena banyak yang pertama-tama percaya bahwa realitas kita ada dan bergantung pada Pikiran Allah dan, kedua, bahwa pikiran kita diciptakan setidaknya sebagian untuk mencerminkan Pikiran Allah.

Mengapa Ateis Harus Peduli Tentang Filsafat Pikiran?

Perdebatan antara ateis dan teis seringkali melibatkan sifat kesadaran dan pikiran. Argumen umum yang diajukan oleh para teis tentang keberadaan tuhan mereka adalah bahwa kesadaran manusia tidak mungkin berevolusi secara alami dan tidak dapat dijelaskan semata-mata oleh proses material. Mereka berpendapat, ini berarti bahwa pikiran harus memiliki sumber supernatural, non-material yang mereka klaim adalah jiwa, yang diciptakan oleh Tuhan. Kecuali jika seseorang terbiasa dengan masalah yang terlibat serta beberapa penelitian ilmiah saat ini, akan sulit untuk membantah argumen ini dan menjelaskan mengapa pikiran hanyalah operasi otak manusia.

Jiwa

Salah satu perbedaan utama dalam Philosophy of Mind adalah apakah kesadaran manusia dapat dijelaskan semata-mata oleh proses material dan alami. Dengan kata lain, apakah otak fisik sendirilah yang bertanggung jawab atas pikiran dan kesadaran kita, atau apakah ada hal lain yang tidak material dan supernatural juga terlibat setidaknya sebagian, dan mungkin secara eksklusif? Agama secara tradisional mengajarkan bahwa ada sesuatu yang tidak material tentang pikiran, tetapi penelitian ilmiah terus mendorong penjelasan material dan naturalistik: semakin banyak kita belajar, semakin tidak perlu penjelasan non-material menjadi.

Identitas diri

Satu pertanyaan menjengkelkan yang diajukan oleh Philosophy of Mind adalah sifat identitas pribadi dan apakah itu ada. Theists agama biasanya berpendapat bahwa itu ada dan dibawa oleh jiwa. Beberapa agama, seperti Buddhisme, mengajarkan bahwa "aku" pribadi tidak benar-benar ada dan hanya ilusi. Konsepsi materialis tentang pikiran umumnya mengakui bahwa ia berubah seiring waktu karena perubahan pengalaman dan keadaan, menunjukkan bahwa identitas pribadi itu sendiri harus berubah. Namun, itu menimbulkan pertanyaan etis tentang bagaimana kita dapat dan harus memperlakukan seseorang sekarang berdasarkan perilaku masa lalu.

Psikologi

Meskipun Philosophy of Mind tergantung pada wawasan dan informasi yang diperoleh dalam psikologi, kedua subjek terpisah. Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan pikiran manusia sementara Philosophy of Mind berkonsentrasi pada menganalisis konsep dasar kita mengenai pikiran dan kesadaran. Psikologi mungkin mengkategorikan perilaku tertentu sebagai mental disease, tetapi Philosophy of Mind bertanya apa arti label mental disease dan apakah itu kategori yang valid. Namun, satu titik konvergensi adalah ketergantungan keduanya pada penelitian ilmiah.

Sains & Kecerdasan Buatan

Upaya ilmiah untuk mengembangkan kecerdasan buatan sangat bergantung pada wawasan yang ditawarkan oleh Philosophy of Mind karena, untuk menciptakan kesadaran elektronik, perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesadaran biologis. Filsafat Pikiran, pada gilirannya, sangat tergantung pada perkembangan dalam studi ilmiah otak dan bagaimana fungsinya, baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi abnormal (misalnya ketika terluka). Konsepsi teistik dari pikiran menunjukkan bahwa kecerdasan buatan tidak mungkin karena manusia tidak dapat menanamkan mesin dengan jiwa.

Apa itu Filsafat Pikiran Ateis?

Ateis mungkin sangat tidak setuju dalam konsepsi mereka tentang apa pikiran manusia; semua yang akan mereka setujui adalah bahwa itu tidak diciptakan oleh atau tergantung pada dewa. Sebagian besar ateis memiliki konsepsi materialistis terhadap pikiran dan berpendapat bahwa kesadaran manusia semata-mata merupakan produk dari otak fisik. Yang lain, seperti mereka yang beragama Buddha, berpendapat bahwa banyak dari apa yang kita anggap stabil dan konstan tentang pikiran kita, seperti identitas pribadi kita, benar-benar sebuah ilusi yang menghalangi kita untuk mengenali kenyataan sebagaimana adanya.

Pertanyaan yang diajukan

  • Apa itu kesadaran manusia?
  • Apakah kesadaran kita bersifat material?
  • Bisakah kesadaran direproduksi?
  • Apakah pikiran lain ada?

Teks Penting

  • Kritik Alasan Murni, oleh Immanuel Kant.
  • Empirisme dan Filsafat Pikiran, oleh Wilfrid Sellars.
  • Prinsip-prinsip Psikologi, oleh William James.
6 Buku Penting tentang Ramayana

6 Buku Penting tentang Ramayana

Samhain Cooking and Recipes

Samhain Cooking and Recipes

Evolusi mikro vs makroevolusi

Evolusi mikro vs makroevolusi