Ritual Veda, seperti Yagna dan Puja, seperti yang dijelaskan oleh Shri Aurobindo, adalah "upaya untuk memenuhi tujuan penciptaan dan meningkatkan status manusia menjadi dewa atau dewa kosmik." Puja pada dasarnya adalah ritual yang melambangkan persembahan hidup dan kegiatan kita kepada Tuhan.
Signifikansi Simbolik dari Item Puja
Setiap objek yang terkait dengan ritual puja atau ibadah secara simbolis signifikan. Patung atau gambar dewa, yang disebut Vigraha (kombinasi dari kata-kata Sansekerta: vi dan graha ). Vigraha berarti sesuatu yang tanpa efek buruk dari planet (atau grahas ). Bunga yang dipersembahkan kepada dewa berarti kebaikan yang telah mekar di dalam penyembah. Buah-buah yang ditawarkan melambangkan detasemen, pengorbanan diri, dan penyerahan diri. Dupa yang terbakar berarti keinginan untuk berbagai hal dalam kehidupan. Lampu yang menyala melambangkan cahaya di setiap orang, yaitu jiwa yang dipersembahkan kepada Yang Mutlak. Vermilion atau bubuk merah mewakili emosi kita.
Lotus
Bunga paling suci bagi umat Hindu, lotus indah itu melambangkan jiwa sejati seorang individu. Ia melambangkan wujud, yang hidup di perairan keruh namun naik ke atas hingga mencapai titik pencerahan. Secara mitologis, lotus juga merupakan simbol penciptaan, karena Brahma, pencipta muncul dari lotus yang mekar dari pusar Wisnu. Ia juga terkenal sebagai lambang partai politik sayap kanan India di India, Bharatiya Janata Party (BJP), sebagai senama untuk posisi lotus dalam meditasi dan yoga, dan sebagai bunga nasional India dan Bangladesh.
Purnakumbha
Pot atau kendi tanah ( Purnakumbha ) yang penuh air, dan dengan daun mangga segar dan kelapa utuh di atasnya, umumnya ditempatkan sebagai dewa utama atau di sisi dewa sebelum memulai Puja. Purnakumbha secara harfiah berarti "pitcher penuh" (berasal dari bahasa Sansekerta kata purna yang berarti penuh dan kumbha yang berarti pot). Panci melambangkan Ibu Pertiwi, pemberi kehidupan air, kehidupan daun, dan kesadaran ilahi kelapa. Umumnya digunakan pada hampir semua upacara keagamaan, dan juga disebut kalasha, kendi juga merupakan singkatan dari Lakshmi dewi.
Buah dan Daun
Air di Purnakumbha dan kelapa telah menjadi objek pemujaan sejak zaman Veda. Kelapa ( Sriphala dalam bahasa Sansekerta, yang berarti buah Tuhan) sendiri juga digunakan untuk melambangkan dewa. Sambil menyembah dewa, kelapa hampir selalu dipersembahkan bersama dengan bunga dan dupa. Objek alami lainnya yang melambangkan keilahian adalah daun sirih, pinang atau pinang, daun beringin, dan daun pohon bael atau bilva.
Naivedya atau Prasad
Prasad adalah makanan yang dipersembahkan kepada Tuhan di Puja. Ini adalah ketidaktahuan individu ( avidya ) yang ditawarkan kepada dewa di Puja. Makanan itu secara simbolis berarti kesadaran yang bodoh, yang ditempatkan di hadapan Tuhan untuk pencerahan spiritual. Dia membanjiri prasad dengan pengetahuan dan cahaya, dan Dia menghembuskan kehidupan baru ke dalam tubuh para penyembah. Ini membuat para penyembah itu ilahi. Ketika prasad dibagikan kepada orang lain, pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan dibagikan kepada sesama makhluk.