https://religiousopinions.com
Slider Image

Biografi Nagarjuna

Nagarjuna (ca. abad ke-2 M) adalah di antara para patriark terbesar dari Buddhisme Mahayana. Banyak umat Buddha menganggap Nagarjuna sebagai "Buddha Kedua." Perkembangannya tentang doktrin sunyata, atau kekosongan, adalah tonggak penting dalam sejarah Buddhis. Namun, sedikit yang diketahui tentang hidupnya.

Dipercaya bahwa Nagarjuna dilahirkan dalam keluarga Brahmana di India selatan, mungkin di bagian akhir abad ke-2, dan ia ditahbiskan sebagai bhikkhu di masa mudanya. Sebagian besar detail hidupnya telah hilang dalam kabut waktu dan mitos.

Nagarjuna terutama dikenang sebagai pendiri aliran filsafat Buddha di Madhyamika. Dari sekian banyak karya tulis yang dikaitkan dengannya, para sarjana percaya hanya sedikit yang merupakan karya asli Nagarjuna. Dari jumlah tersebut, yang paling terkenal adalah Mulamadhyamakakarika, VersFundamental pada Jalan Tengah.

Tentang Madhyamika

Untuk memahami Madhyamika, penting untuk memahami sunyata. Sederhananya, doktrin "kekosongan" menyatakan bahwa semua fenomena adalah pertemuan sementara antara sebab dan kondisi tanpa esensi diri. Mereka "kosong" dari diri atau identitas tertentu. Fenomena mengambil identitas hanya dalam kaitannya dengan fenomena lain, sehingga fenomena "hanya ada" secara relatif.

Doktrin kekosongan ini tidak berasal dari Nagarjuna, tetapi pengembangannya tidak pernah unggul.

Dalam menjelaskan filosofi Madhyamika, Nagarjuna mempresentasikan empat posisi tentang keberadaan fenomena yang tidak akan ia ambil:

  1. Semua hal (dharma) ada; penegasan menjadi, negasi dari ketidakberadaan.
  2. Semua hal tidak keluar; penegasan ketidakberadaan, penolakan menjadi.
  3. Semua hal ada dan tidak ada; baik afirmasi dan negasi.
  4. Semua hal tidak ada atau tidak ada; bukan afirmasi atau negasi.

Nagarjuna menolak setiap proposisi ini dan mengambil posisi tengah antara menjadi dan tidak menjadi - jalan tengah.

Bagian penting dari pemikiran Nagarjuna adalah doktrin Two Truths, di mana segala sesuatu itu ada dalam arti relatif dan absolut. Dia juga menjelaskan kekosongan dalam konteks Origination Dependent. yang menyatakan bahwa semua fenomena tergantung pada semua fenomena lain untuk kondisi yang memungkinkan mereka untuk "ada."

Nagarjuna dan Naga

Nagarjuna juga dikaitkan dengan sutra Prajnaparamita, yang mencakup Sutra Hati dan Sutra Berlian yang terkenal. Prajnaparamita berarti "kesempurnaan kebijaksanaan, " dan ini kadang-kadang disebut sutra "kebijaksanaan". Dia tidak menulis sutra-sutra ini, tetapi lebih sistematis dan memperdalam ajaran di dalamnya.

Menurut legenda, Nagarjuna menerima sutra Prajnaparamita dari para naga. Naga adalah makhluk ular yang berasal dari mitos Hindu, dan mereka membuat sejumlah penampakan dalam kitab suci dan mitos Buddha juga. Dalam kisah ini, para naga menjaga sutra yang berisi ajaran Buddha yang telah disembunyikan dari umat manusia selama berabad-abad. Para naga memberikan sutra Prajnaparamita ini ke Nagarjuna, dan dia membawanya kembali ke dunia manusia.

Permata yang Memenuhi Keinginan

Dalam Transmisi Cahaya ( Denko-roku ), Guru Zen Keizan Jokin (1268-1325) menulis bahwa Nagarjuna adalah murid Kapimala. Kapimala menemukan Nagarjuna tinggal di pegunungan terpencil dan berkhotbah ke para naga.

Raja naga memberi Kapimala permata yang memenuhi harapan. "Ini adalah permata pamungkas dunia, " kata Nagarjuna. "Apakah itu memiliki bentuk, atau tidak berbentuk?"

Kapimala menjawab, "Kamu tidak tahu permata ini tidak memiliki bentuk atau tidak berbentuk. Kamu belum tahu bahwa permata ini bukan permata."

Mendengar kata-kata ini, Nagarjuna menyadari pencerahan.

Buat Pentacle Altar Anda Sendiri

Buat Pentacle Altar Anda Sendiri

Membuat Roti Roti Lammas

Membuat Roti Roti Lammas

Biografi Eusebius, Bapak Sejarah Gereja

Biografi Eusebius, Bapak Sejarah Gereja