https://religiousopinions.com
Slider Image

Keberadaan Malaikat dalam Islam

Iman di dunia ghaib yang diciptakan oleh Allah adalah elemen iman yang dituntut dalam Islam. Di antara pasal-pasal keyakinan yang disyaratkan adalah kepercayaan kepada Allah, para nabi-Nya, kitab-kitab wahyu-Nya, para malaikat, kehidupan setelah kematian, dan takdir / dekrit ilahi. Di antara makhluk-makhluk di dunia gaib adalah malaikat, yang disebutkan dalam Al-Quran sebagai hamba Allah yang setia. Oleh karena itu, setiap Muslim yang benar-benar saleh mengakui kepercayaan akan para malaikat.

Sifat Malaikat dalam Islam

Dalam Islam, diyakini bahwa malaikat diciptakan dari cahaya, sebelum penciptaan manusia dari tanah liat / bumi. Malaikat secara alami adalah makhluk yang taat, menyembah Allah dan melaksanakan perintah-Nya. Malaikat tidak memiliki jenis kelamin dan tidak membutuhkan tidur, makanan, atau minuman; mereka tidak memiliki pilihan bebas, jadi tidak sesuai dengan sifatnya untuk tidak patuh. Al-Qur'an mengatakan:

Mereka tidak melanggar perintah Allah yang mereka terima; mereka melakukan persis seperti yang diperintahkan kepada mereka "(Quran 66: 6) .

Peran Malaikat

Dalam bahasa Arab, malaikat disebut mala'ika, yang berarti "membantu dan membantu". Al-Quran mengatakan bahwa para malaikat telah diciptakan untuk menyembah Allah dan melaksanakan perintah-Nya:

Segala sesuatu di surga dan setiap makhluk di bumi bersujud kepada Allah, seperti halnya para malaikat. Mereka tidak sombong dengan kesombongan. Mereka takut akan Tuhan mereka di atas mereka dan melakukan segala yang mereka perintahkan. (Al-Quran 16: 49-50).

Malaikat terlibat dalam melakukan tugas-tugas baik di dunia gaib dan fisik

Malaikat disebutkan namanya

Beberapa malaikat disebutkan namanya dalam Al-Quran, dengan deskripsi tanggung jawab mereka:

  • Jibreel (Jibril): Malaikat yang bertugas mengkomunikasikan kata-kata Allah kepada para nabi-Nya.
  • Israfeel (Raphael): Dia bertugas meniup sangkakala untuk menandai Hari Penghakiman.
  • Mikail (Michael): Malaikat ini bertanggung jawab atas curah hujan dan makanan.
  • Munkar dan Nakeer: Setelah mati, kedua malaikat ini akan mempertanyakan jiwa-jiwa di kuburan tentang iman dan perbuatan mereka.
  • Malak Am-Maut (Malaikat Maut): Karakter ini bertugas mengambil alih jiwa setelah kematian.
  • Malik: Dia adalah penjaga neraka.
  • Ridwan: Malaikat yang melayani sebagai penjaga surga.

Malaikat lain disebutkan, tetapi tidak secara khusus disebutkan namanya. Beberapa malaikat membawa tahta Allah, malaikat yang bertindak sebagai penjaga dan pelindung orang-orang beriman, dan malaikat yang mencatat perbuatan baik dan buruk seseorang, di antara tugas-tugas lainnya.

Malaikat dalam Bentuk Manusia

Sebagai makhluk tak kasat mata yang terbuat dari cahaya, malaikat tidak memiliki bentuk tubuh yang spesifik, melainkan dapat mengambil berbagai bentuk. Al-Qur'an menyebutkan bahwa malaikat memiliki sayap (Al-Quran 35: 1), tetapi umat Islam tidak berspekulasi tentang bagaimana tepatnya mereka terlihat. Umat ​​Muslim merasa dihujat, misalnya, untuk membuat gambar malaikat sebagai kerub yang duduk di awan.

Dipercayai bahwa malaikat dapat mengambil bentuk manusia ketika diminta untuk berkomunikasi dengan dunia manusia. Misalnya, Malaikat Jibreel muncul dalam bentuk manusia kepada Maria, ibu Yesus, dan Nabi Muhamad ketika menanyainya tentang iman dan pesannya.

Malaikat yang jatuh

Dalam Islam, tidak ada konsep malaikat "jatuh", karena memang sifat malaikat untuk menjadi hamba Allah yang setia. Mereka tidak memiliki pilihan bebas, dan karenanya tidak memiliki kemampuan untuk tidak menaati Allah. Islam memang percaya pada makhluk gaib yang memiliki pilihan bebas, namun confused sering bingung dengan malaikat "jatuh", mereka disebut jin (roh). Jin yang paling terkenal adalah Iblis, yang juga dikenal sebagai Setan (Setan). Umat ​​Islam percaya bahwa Setan adalah Jin yang tidak taat, bukan malaikat yang "jatuh".

Jin adalah makhluk hidup — mereka dilahirkan, mereka makan, minum, beranak, dan mati. Berbeda dengan malaikat, yang tinggal di daerah selestial, jin dikatakan hidup berdampingan dengan manusia, meskipun mereka biasanya tetap tak terlihat.

Malaikat dalam Mistisisme Islam

Dalam tasawuf - batin, tradisi mistik Islam - malaikat diyakini sebagai utusan ilahi antara Allah dan manusia, bukan hanya hamba Allah. Karena tasawuf percaya bahwa Allah dan umat manusia mungkin lebih dekat bersatu dalam kehidupan ini daripada menunggu reuni di surga, malaikat dipandang sebagai tokoh yang dapat membantu dalam berkomunikasi dengan Allah. Beberapa sufi juga percaya bahwa malaikat adalah jiwa purba yang belum mencapai bentuk duniawi, seperti yang dilakukan manusia.

Apa itu Kekudusan Allah?

Apa itu Kekudusan Allah?

Teknik Magical Grounding, Centering, dan Shielding

Teknik Magical Grounding, Centering, dan Shielding

Menegaskan vs Bersumpah Sumpah di Pengadilan

Menegaskan vs Bersumpah Sumpah di Pengadilan